Jaringan Private dan Publik

1. Jaringan Privat

> merupakan sebuah jaringan yang dibangun oleh suatu kelompok, lembaga, perusahaan, institusi atau bahkan seseorang dilingkungan internalnya sendiri, dengan harapan komunikasi internal dapat dilakukan dengan lebih cepat, aman, dan murah. Contohnya adalah PBX (Private Branch eXchange), LAN (Local Area Network), dan VPN (Virtual Private Network).

2. Jaringan Publik

> adalah jaringan yang dibangun oleh pemerintah maupun penyedia jasa telekomunikasi kepada publik, baik yang berorientasi profit maupun non-profit, sehingga masyarakat luas dapat memanfaatkannya dalam bertukar informasi. Contohnya adalah PSTN, ISDN, PLMN, Internet, MPLS, dsb

3. PSTN

>merupakan jaringan publik yang bersifat circuit switch dan pada awalnya disiapkan untuk fasilitas teleponi. PSTN merupakan jaringan telekomunikasi pertama dan terbesar di seluruh dunia



4. Jaringan Catu Langsung

>Jaringan catu langsung yaitu jaringan dimana pelanggan mendapat pencatuan saluran dari KP/DP terdekat dan langsung dihubungkan dengan RPU /MDF) tanpa melalui Rumah Kabel (RK).

4.1 Pemakaian Jaringan Catu Langsung

o Di daerah dekat sentral, biasanya di kota besar.

o Kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit (jumlah KP juga sedikit)

o Daerah dengan demand/pelanggan terpusat

o Daerah dengan pelanggan VIP

4.2 Keuntungan pemakaian Jaringan Catu Langsung :

o Dari segi ekonomi menguntungkan (biaya rendah) karena pada jaringan ini tidak digunakan RK

o Administrasi kabel menjadi lebih sederhana

o Titik rawan gangguan kecil

4.3 Kerugian Pemakaian Jaringan Catu Langsung :

o Tidak fleksibel

o Sulit melokalisir gangguan karena kabel primer yang digunakan terlalu panjang sehingga kesulitan untuk menentukan letak kerusakan dengan tepat

5. Jaringan Catu Tidak Langsung

> Jaringan dimana saluran para pelanggan dicatu dari KP terdekat, yang dihubungkan terlebih dahulu dengan Rumah Kabel (RK), yang akan diteruskan ke RPU (MDF). Penyambungan saluran dari KP ke RK sama dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi penyambungan seterusnya ke RPU di RK dilakukan tidak tetap (melalui jumper wire).

5.1 Pemakaian Jaringan Catu Tidak Langsung :

o Saluran di kota-kota yang jumlah pelanggannya besar

o Daerah yang lokasinya jauh dari sentral

o Daerah yang pelanggannya menyebar

5.2 Keuntungan Jaringan Catu Tidak Langsung :

o Lebih Fleksibel

o Mudah dalam melokalisir gangguan karena dapat diurut dari RK ke RK.

5.3 Kerugian Jaringan Catu Tidak Langsung :

o Dari segi ekonomi tidak menguntungkan (karena membutuhkan RK yang banyak sehingga biayanya menjadi lebih mahal)

o Sumber gangguan lebih banyak

6. Jarlokar

>Jarlokar adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media udara sebagai media transmisinya, dimana antenna dijadikan sebagai pemancar dan penerima sinyal informasi. Beberapa teknologi yang menggunakan radio diantaranya adalah :

o WLL (Wireless Local Loop)

o Seluler

o WiFi

o Wimax

7. JARLOKAF

>Jarlokaf adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media fiber optic sebagai media transmisinya, sehingga proses pengiriman sinyal informasi dapat dilakukan lebih cepat.

FTTC (Fiber to The Curb)


FTTB (Fiber to The Building)

FTTH (Fiber to The Home)

8. Perangkat Terminal

àJaringan PSTN dapat melayani beberapa perangkat terminal pelanggan, diantaranya : fixed telephone, cordless telephone, fax, komputer, pay phone, dan PBX.

9. Penomoran (Numbering)

9.1 Teknik Penomoran

1. Penomoran Terbuka

o Penomoran jenis ini membedakan penomoran untuk setiap panggilan.

o Misalnya : panggilan local, SLJJ, atau SLI

2. Penomoran Tertutup

o Suatu nomor yang diberikan untuk semua jenis panggilan

o Misalnya : E-mail

1. Penentuan Awalan (Prefik)

2. Penentuan Kode Negara

3. Penentuan Kode Area

4. Penentuan Nomor Pelanggan

5. Struktur Penomoran Nasional

6. Struktur Penomoran Internasional

7. Penomoran Darurat

8. Penomoran Sistem Telepon Bergerak

10. Pentarifan (Charging)

àCharging/pentarifan adalah pembebanan yang dikenakan pada pelanggan sebagai biaya penyewaan jasa telekomunikasi berdasarkan tipe dan layanan yang digunakan

10.1 Metode Pentarifan

1. Fixed-periode Charging Metode

o Periode waktu tetap

o Call rate berubah-ubah terhadap jarak

o Spesifikasi metode waktu yang umum : Tiga menit pertama sebagai periode awal panggilan dan pertambahan satu menit berikutnya.

2. Periodic Pulse Metering Methode

o Call rate tetap

o Periode waktu berubah-ubah terhadap jarak

o Meskipun kelas berdasarkan jarak terus meningkat, pembebanan dapat berdasarkan periode waktu “pulsa metering”

10.2 Komponen Tarif

1. Komponen dasar

o Beban penggunaan jaringan, yaitu dasar untuk menutup biaya pelayanan dan bergantung pada penggunaan sarana jaringan penyambungan

2. Komponen Khusus

o Beban untuk pemasangan dan penggunaan jaringan. Bergantung pada jenis dan fasilitas dan/atau daerah, meliputi :

o Biaya pemasangan awal, hanya dikenai satu kali

o Biaya langganan atau biaya sewa bulanan

o Biaya pemakaian fasilitas (fitur) dasar dan tambahan

10.3 Kriteria Pentarifan

  • Sambungan yang berhasil.
  • Waktu pembicaraan (pagi, siang, malem, diskon)
  • Jarak komunikasi (zone metering)
  • Berdasarkan jarak (dan tingkat sentral) dimana setiap zoning ada perbedaan perhiutungan pulsa, misalnya :
    • Zone I > 30 - 200 (km) Rp. 950 / menit.
    • Zone II > 200 - 500 (km) Rp. 1320 / menit.
    • Zone III > 500 (km) Rp. 1650 / menit.
  • Lama pembicaraan (duration call metering).

11. Private Branch eXchange (PBX)

11.1Latar Belakang PBX

àpembangunan sebuah sentral privat yang memungkinkan komunikasi internal perusahaan dapat dilakukan secara gratis

11.2 Arsitektur dan Komponen PBX


  • LINE CARDS : merupakan terminasi/interface antara saluran extension dengan sentral PBX. Berfungsi melakukan fungsi BORSCHT (Battery, Overloaded, Ringing, Signaling, Coding, Hybrid dan Testing).
  • TRUNK CARDS : sebagai terminasi/interface antara saluran/trunk ke PSTN dengan sentral PBX. Berfungsi : melakukan konversi sinyal saluran dengan sinyal internal sentral PBX, mengawasi kondisi saluran/trunk, interface/terminasi signaling dengan PSTN.
  • SWITCH CARDS : Melakukan fungsi penyambungan (switching) antara port extension (Line Cards) dengan port extension (Line Cards) lain dalam panggilan internal dan antara port extension (Line Cards) dengan port Trunk Cards dalam panggilan eksternal (incoming atau outgoing call).
  • SIGNALING CARDS : penerima/pengirim pensinyalan dengan extension (DTMF/decadic pulses) dan pensinyalan dengan sentral publik (DTMF/MFC/decadic pulses).
  • PROCESSOR CARDS : sebagai pusat kontrol yang mengendalikan seluruh aktivitas sentral baik dalam hal call processing, operation & maintenance, safe guarding dan billing.
  • SWITCH BOARD/IVR (Interactive Voice Response) : untuk layanan penyambungan panggilan masuk (incoming call) : dapat menggunakan tenaga manusia (operator) atau mesin otomat (auto attendant).


0 komentar:

Posting Komentar